Selasa, 24 April 2012

LAPORAN PRODUKTIVITAS


Judul                               :  Produktivitas     
Tujuan                            : 1. Untuk Memahami Konsep Produktivitas
  2. Untuk Memahami Hubungan Produktivitas dengan
Berbagai Perubahan Lingkungan / Tanah                          
Tempat / Tanggal         :  Laboratorium Pengembangan Unit Biologi/ 22 Oktober
2011
Nama / Stambuk          :  Martini/ A1C2 08 031
A.    Kajian Pustaka
Jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kimia (senyawa organik) oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu disebut produktivitas primer. Total produktivitas primer dikenal sebagai produktivitas primer kotor. Tidak semua produktivitas ini disimpan sebagai bahan organik pada tumbuhan yang sedang tumbuh, karena tumbuhan menggunakan sebagian molekul tersebut sebagai bahan bakar dalam respirasi selulernya (Campbell, 2004. Biologi Jilid 3 : 391).
Jumlah total energi yang terbentuk melalui proses fotosintesis perunit area per unit waktu disebut produktivitas primer kotor, namun demikian tidak semua energi yang dihasilkan melalui fotosintesis ini diubah menjaddi biomassa, tetapi sebagian dibebaskan lagi melalui proses respirasi. Produktivitas primer bersih dengan demikian adalah hasil fotosintesis dikurangi dengan respiarsi (Barbaour  et al., 1987. Terresterial Plant Ecology ).
Produktivitas merupakan parameter ekologi yang sangat penting. Produktivitas ekosistem adalah suatu indeks yang mengintergrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang drastis, maka menunjukan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi diantara organisme-organisme yang menyusun ekosistem (Jordan, 1985. Nutrient Cycling in Tropical Ecosystem).
B.     Prosedur Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini yaitu:
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Memilih lokasi pengamtan, kemudian membuat plot sebanyak 5 plot  pada arah horizontal dan 5 plot pada arah vertical, dengan ukuran masing-masing plot 1 x 1  m.
3.      Menancapkan patok pada ujung dari tiap plot kemudian mengikatkan tali pada tiap patok sebagai pembatas
4.      Memotong tanaman alang-alang setinggi ukuran ikatan tali, kemudian membuangnya
5.      Membuat larutan air, KCl, TSP, Urea dan campuran dari TSP, KCl dan urea, kemudian menyiramkan larutan-larutan itu pada masing-masing plot tiap 2 hari sekali sebanyak 10 liter
6.      Minggu pertama setelah pembabatan, dilakukan pemotongan kembali alang-alang setinggi ukuran tali, kemudian menimbang berat basahnya, lalu mengeringkannya kemudian menimbang kembali berat keringnya
7.      Pemanen dilakukan selama 3 minggu
8.      Menimbang berat basah tanaman lang-alang pada tiap plot, kemudian mengeringkannya, setelah itu menimbang kembali berat keringnya.
9.      Membuat data hasil pengamatan.

 C. Data dan Pengolahan Data
1. Tabel Data Pengamatan
 
Tabel Produktivitas
Kelompok
Perlakuan
No. plot
Waktu pengukuran / Panen
Rata-rata
Rata-Rata
Biomassa
Produktivitas
Minggu I
(29/10/2011)
Minggu II
(05/11/2011)
Minggu III
(12/11/2011)
BB
BK
BB
BK
BB
BK
BB
BK



5 & 6
Air (Kontrol)
1
70,4
33
77,5
17,2
54,0
11,7
67,3
20,63
43,965
2
50,2
30
51,4
13,2
49,4
11,5
50,33
18,23
34,28
3
63,3
40,1
70,0
12,7
76,8
14,7
70,03
22,5
46,265
4
49,5
26
66,9
11,3
51,2
10,3
55,86
15,86
35,86
5
70
50
43,0
10,2
47,7
12,1
53,56
24,1
38,83
Rerata BB

60,68

61,76

55,82




Rerata BK

35,82

12,92

12,06





4 & 7
Urea
1
65,3
23,6
65,3
18,7
51,2
13,4
60,6
18,56
42,04
2
40,56
15,8
44,4
14,7
60,9
16,6
48,62
15,7
32,92
3
52,36
20,6
53,4
17,5
61,38
17,9
55,71
18,66
37,05
4
50,84
11,9
71,1
22,4
80,9
24,8
67,61
19,7
47,91
5
48,32
18,7
52,4
16,8
56,7
14,3
52,47
16,6
35,87
Rerata BB

51,47

57,32

62,21




Rerata BK

18,12

18,02

17,4





3 & 8
TSP
1
77,41
11,2
42,15
10,2
50,49
10,2
20,63
20,63
20,63
2
80,14
10,0
31,02
9,7
20,39
6,4
18,23
18,23
18,23
3
46,52
12,1
36,40
11,0
35,4
6,5
39,44
9,86
24,65
4
47,31
9,1
23,5
8,5
30,4
7,8
15,86
15,86
15,86
5
52,5
14,6
41,0
12,7
39,5
12,0
44,33
44,33
44,33
Rerata BB

60,8

34,8

35,2




Rerata BK

11,4

10,4

8,58





2 & 9
KCL
1
78,5
31,3
58,3
12,1
79,9
14,4
72,23
19,3
45,765
2
32,5
13,5
26,7
3,3
49,3
13,0
36,2
9,93
23,065
3
36,7
20,7
26,7
9,5
29,2
6,0
30,9
12,1
21,5
4
36,2
14,6
27,7
8,9
38,4
19,2
34,1
14,23
24,165
5
44,0
17,9
22,1
1,9
52,7
11,2
39,6
10,33
24,965
Rerata BB


60,8

32,3

49,9




Rerata BK



19,6

7,14

12,8



1 & 10

Campuran (urea, TSP, KCL)
1
53,5
24
55
21
43,5
13,7
50,7
19,56
35,13
2
47,5
22,3
39,5
17,7
51,9
18,1
46,3
19,36
32,83
3
37,5
17,0
29,5
15,4
46,9
18,5
37,96
16,96
27,46
4
33,7
14,8
26,7
14,6
38,2
14,8
32,86
14,73
23,795
5
35,9
14,8
36,1
17,3
66,2
23,9
46,06
18,66
32,36
Rerata BB


41,6

37,4

49,3




Rerata BK



18,58

17,2

17,8















D.    Pembahasan
Produktivitas adalah laju produksi biomassa makhluk hidup dalam ekosistem. Produktivitas ekosistem merupakan suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem.
Produktivitas sangat erat kaitannya dengan proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan berklorofil mampu menangkap energi cahaya dan mengolah serta menyimpannya menjadi energi kimia berupa bahan organik yang disebut produktivitas primer. Produktivitas primer merupakan hasil fotosintesis oleh tumbuhan berklorofil. Jumlah total yang ditangkap dalam bentuk bahan makanan oleh tumbuhan dengan proses fotosintesis disebut produktivitas primer kotor.
Sebagian hasil produksi primer digunakan oleh tumbuh-tumbuhan di dalam proses respirasi. Jumlah total energi kimia berupa bahan organik per satuan luas, per satuan waktu setelah dikurangi energi untuk resprasi disebut produktivitas primer  bersih. Produktivitas primer bersih inilah yang berguna untuk manusia dan hewan.
Jika produktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme penyusun eksosistem. Terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi laju produktivitas suatu ekosistem diantaranya
1.      Suhu, dimana adanya suhu yang tinggi dan konstan hampir sepanjang tahun dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuhan akan berlangsung lama, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas,
2.      Cahaya, dimana wilayah yang menerima lebih banyak dan lebih lama penyinaran cahaya matahari tahunan akan memiliki kesempatan berfotosintesis yang lebih panjang sehingga mendukung peningkatan produktivitas primer,
3.      Air, curah hujan dan kelembaban, interaksi antara suhu dan air hujan yang banyak yang berlangsung sepanjang tahun menghasilkan kondisi kelembaban yang sangat ideal tumbuhan terutama pada hutan hujan tropis untuk meningkatkan produktivitas.
4.      Nutrien, produktivitas dapat menurun bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau nutrient tunggal tidak lagi terdapat dalam jumlah yang mencukupi.
Dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan berat produkrivitas dari pemanen yang telah dilakukan. Selain itu terjadi pula pengurangan hasil produksi setiap minggunya. Hal ini menandakan ada perubahan lingkungan yang nyata, dimana jika roduktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme penyusun eksosistem.
Terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan. Hal ini dapat terlihat dari pengaruh dari perubahan cuaca yang tidak menentu terhadap hasil produktivitas tanaman alang-alang.Selain itu kekurangan nutrient dapat pula menjadi faktor pembantas bagi produktivitas tanaman. Sehingga penambahan pupuk tidak memberi pengaruh positif terhadap produktivitas tanaman.
Pada praktikum ini dilakukan penyiraman tanaman alang-alang dengan menggunakan berbagai jenis pupuk yaitu urea, TSP, KCl, campuran urea, TSP dan KCl serta penyiraman dengan air untuk mengetahui laju produktivitas tanaman alang-alang. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman alang-alang yang diberi perlakuan urea memiliki laju produktivitas yang paling tinggi. Hal ini diduga sebab penambahan urea pada lahan tempat penanaman tanaman tersebut dapat membantu dalam pembentukan klorofil tanaman itu yang mempercepat laju fotosinteesisnya. Produktivitas tanaman terendah yang diberi perlakuan TSP, diduga karena lahan tempat penanaman tanaman itu telah mengalami penguranagan kadar TSP, sehingga penambahan TSP yang banyak akan menyebabkan TSP menjadi faktor pembatas ditempat itu, sehingga penyerapan nutrien tanah yang lainnya pun menjadi terbatas yang menyebabkan laju produktivitas tanaman menjadi rendah.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan laju keseburan dan produktivitas tanaman itu, namun jika terlalu berlebih maka dapat menyebabkan kematian pada tanaman itu. Selain pemberian pupuk juga dapat menjadi faktor pembatas dalam produktivitas, sebab dapat menghambat penyerapan nutrient tanah lainnya.






E.     Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1.      Produktivitas adalah laju produksi biomassa baru yaitu jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kimia (senyawa organik) oleh autotrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu.
2.      Laju produktivitas sangat ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan misalnya kondisi tanah, pada tanah dengan kandungan nutrien yang banyak maka laju produktivitas tanaman akan sangat tinggi, jika tanah tersebut kekurangan nutrient maka laju produktivitas tanaman menjadi rendah.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates